Metroetam.com, Jakarta –   Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada September 2024 tumbuh stabil. Berdasarkan data terbaru Bank Indonesia, M2 mencapai Rp9.044,9 triliun, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan ini sejalan dengan perkembangan pada bulan sebelumnya dan mencerminkan kestabilan perekonomian Indonesia.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, pertumbuhan M2 didorong oleh kenaikan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,9 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 5,3 persen (yoy).

“Faktor utama yang mendorong peningkatan ini adalah perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Penyaluran kredit pada September 2024 tercatat tumbuh 10,4 persen (yoy), meski sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 10,9 persen. Pertumbuhan kredit yang tinggi ini mencerminkan dukungan sektor perbankan terhadap berbagai aktivitas ekonomi di Indonesia.

Di sisi lain, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat juga mengalami pertumbuhan sebesar 12,3 persen (yoy), yang tetap stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

Namun, aktiva luar negeri bersih mencatat kontraksi sebesar 0,3 persen (yoy), melanjutkan tren kontraksi dari bulan sebelumnya sebesar 1,1 persen. Meski demikian, Bank Indonesia optimis bahwa kondisi ini tidak akan mempengaruhi kestabilan likuiditas secara keseluruhan.

Pertumbuhan yang stabil ini menjadi bukti bahwa ekonomi Indonesia terus bergerak ke arah yang positif. Kredit yang terus tumbuh serta dukungan dari kebijakan pemerintah dan BI menjaga likuiditas tetap terjaga, memastikan perekonomian Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan global yang ada. (**)

BACA  HUT ke-78, Polri Dukung Transportasi Ekonomi Berkelanjutan

Iklan