Metroetam.com, Samarinda –   Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kaltim, M. Syaibani, menjelaskan, struktur perekonomian Kaltim mulai bergeser, tidak lagi hanya bertumpu pada sektor pertambangan, tetapi juga pada sektor pemerintahan dan konstruksi.

“Penambahan belanja APBN dan APBD memberikan kontribusi besar pada PDRB, terutama di sisi lapangan usaha pemerintahan dan konstruksi,” ungkapnya.

Sektor konstruksi terus tumbuh, terutama didorong oleh proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pada tahun 2023-2024, porsi belanja modal terkait IKN mencapai 70-80 persen dari total alokasi anggaran.

Namun, Syaibani mencatat, pada 2025, proporsi tersebut akan menurun menjadi sekitar 10-20 persen karena fokusnya lebih pada pemeliharaan infrastruktur yang telah dibangun.

“Jumlah anggaran yang dialokasikan memang tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, karena fokusnya kini pada penyelesaian infrastruktur dan pemeliharaannya,” ujarnya.

Hal ini menunjukkan, peran IKN sebagai pendorong ekonomi Kaltim tetap penting, meskipun tidak lagi mendominasi belanja APBN seperti sebelumnya.

Belanja APBN dan APBD tidak hanya mempercepat pembangunan di kawasan IKN, tetapi juga memberikan dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi daerah. Sektor konstruksi, yang menjadi salah satu motor penggerak utama, kini menjadi penopang baru dalam struktur ekonomi Kaltim. Selain itu, pemerintah daerah terus berupaya menjaga keberlanjutan pertumbuhan melalui alokasi belanja yang strategis.

Penurunan alokasi anggaran untuk IKN di tahun 2025 dipandang sebagai langkah untuk menyeimbangkan fokus pembangunan. Sebagian besar anggaran akan diarahkan pada pemeliharaan infrastruktur yang telah rampung. Meskipun demikian, pemerintah memastikan bahwa IKN tetap menjadi prioritas nasional yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kaltim.

Dalam konteks ekonomi regional, pembangunan IKN tetap menjadi katalis utama bagi transformasi Kaltim. Namun, pemerintah mulai memperluas fokusnya ke sektor lain, seperti pemerintahan dan konstruksi, untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan.

BACA  Menjaga Kesehatan Pasca Iduladha, Panduan Menuju Pola Makan Seimbang dan Gaya Hidup Sehat

“Di sisi lain, belanja modal untuk pemeliharaan infrastruktur yang telah dibangun menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kualitas pembangunan jangka panjang,” kata Syaibani.

Dengan langkah-langkah ini, Kaltim diproyeksikan akan terus mencatatkan pertumbuhan positif, didukung oleh belanja APBN dan APBD yang terarah. Perubahan struktur ekonomi, dari sektor pertambangan ke sektor pemerintahan dan konstruksi, mencerminkan upaya diversifikasi yang semakin matang. (MJ)

Iklan