Meteretam.com, Samarinda – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, menekankan urgensi peningkatan kapasitas petugas kesehatan dalam menghadapi potensi wabah penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi, salah satunya adalah campak.
Wabah ini disebabkan oleh virus RNA dari genus Mobilivirus dan memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi.
“Campak bukan hanya dapat menyebabkan kecacatan, tetapi juga kematian jika tidak ditangani dengan baik. Karenanya, imunisasi dan surveilans yang efektif sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” ujarnya.
Sejak pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020, program kesehatan nasional, termasuk imunisasi dan surveilans campak rubella, terdampak cukup signifikan. Banyak program yang tertunda atau terhenti, menyebabkan penurunan cakupan imunisasi dan peningkatan kasus campak rubella di berbagai wilayah, termasuk Kalimantan Timur.
Pada tahun 2023, tercatat ada 1.425 kasus suspek campak dan 361 kasus positif di wilayah ini. Situasi semakin memburuk di Kabupaten Kutai Timur, yang bahkan harus menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak.
Dalam menghadapi peningkatan kasus campak, salah satu solusi yang ditekankan adalah pentingnya sosialisasi untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan petugas kesehatan di lapangan. Langkah ini dianggap penting guna mengurangi risiko penyebaran dan mencegah kematian akibat wabah campak.
“Tidak cukup hanya dengan imunisasi. Kami juga harus memastikan bahwa petugas kesehatan di lapangan memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai dalam menangani KLB campak,” ujar Jaya.
Untuk meminimalisir penyebaran dan kematian akibat campak, diperlukan surveilans ketat serta penyediaan sumber daya yang memadai bagi tenaga kesehatan di setiap daerah. Program imunisasi yang masif dan terstruktur akan menjadi solusi penting dalam menekan jumlah kasus di masa depan.
Pemerintah Kalimantan Timur bersama dengan instansi terkait terus melakukan berbagai upaya, termasuk kampanye imunisasi dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan melalui vaksinasi.
Dengan peningkatan kasus yang cukup signifikan dalam dua tahun terakhir, Kalimantan Timur menghadapi tantangan besar dalam pengendalian wabah campak. Upaya meningkatkan kapasitas petugas kesehatan, mengoptimalkan imunisasi, serta memperkuat surveilans penyakit akan sangat berpengaruh dalam menekan lonjakan kasus di masa mendatang.
Pemerintah daerah diharapkan untuk terus bekerja sama dengan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran pentingnya imunisasi dan tindakan pencegahan lainnya.
“Masa depan kesehatan kita bergantung pada seberapa baik kita dapat mencegah penyakit melalui langkah-langkah pencegahan yang tepat, salah satunya imunisasi,” tandasnya. (MJ)