Metroetam.com, Mahulu – Di tengah gegap gempita pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur, ironisnya masih ada daerah yang tertinggal dalam infrastruktur, seperti di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).
Jalan yang menghubungkan Kabupaten Kutai Barat dan Mahulu, yang merupakan akses darat utama bagi masyarakat, bagaikan luka lama yang tak kunjung sembuh.
Kerusakan jalan di Mahulu bukan isu baru. Sejak lama, masyarakat setempat harus berjibaku dengan jalanan berlubang, berlumpur, dan licin, terutama saat musim hujan. Kondisi ini tak hanya menghambat akses transportasi, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Bayangkan, para pengendara harus ekstra hati-hati saat melintasi jalan ini. Tak jarang, kendaraan terjebak lumpur atau bahkan terperosok ke lubang besar. Hal ini tentu membahayakan keselamatan mereka, baik pengendara roda dua maupun roda empat.
Cerita pilu pun tak jarang terdengar. Pengendara yang terjebak di tengah hutan karena kondisi jalan yang tak memungkinkan, terpaksa harus bermalam di sana. Tak hanya itu, kerusakan jalan juga berakibat pada kenaikan harga bahan pokok karena tingginya biaya transportasi.
Kondisi ini tak hanya berdampak pada individu, tetapi juga menghambat kemajuan ekonomi di Mahulu. Akses transportasi yang buruk membuat distribusi barang dan jasa menjadi terhambat, sehingga menghambat pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) di daerah tersebut.
Investasi pun enggan masuk ke Mahulu karena infrastruktur yang tak memadai. Hal ini tentu menghambat terciptanya lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menyadari kondisi ini, Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun, telah berulang kali meminta bantuan pemerintah pusat untuk memperbaiki jalan tersebut. Dia juga meminta bantuan untuk menyelesaikan pembangunan jalan antar kecamatan di wilayahnya dengan panjang sekitar 89 kilometer.
“Permintaan ini bukan tanpa alasan. Membangun infrastruktur jalan yang memadai di Mahulu bukan hanya untuk meningkatkan akses transportasi dan keselamatan warga, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut,” ujarnya.
“Jalan yang bagus akan menarik investasi dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” lanjut Wabup Yohanes Avun.
Menurutnya, sudah saatnya pemerintah pusat memberikan perhatian serius terhadap kondisi jalan di Mahulu. Alokasi anggaran yang cukup, koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah dan pihak swasta, serta pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan proyek pembangunan jalan, adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan.
“Kami mendorong pemerintah pusat untuk segera memperbaiki jalan di Mahulu. Bukan hanya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga untuk membuka jalan bagi kemajuan ekonomi,” tutupnya. (MJ)