Metroetam.com, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan melalui pembangunan sektor pertanian. Saat ini, Pemkab Kukar gencar mengembangkan pertanian di lima wilayah, yakni Sebulu, Muara Kaman, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, dan Tenggarong.
Langkah ini bertujuan menjadikan Kukar sebagai lumbung pangan Kalimantan Timur, terutama karena posisinya yang strategis berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pembangunan pertanian Kukar sangat krusial bagi ketahanan pangan, tidak hanya di tingkat kabupaten, tetapi juga untuk kebutuhan pangan nasional.
“Kukar memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pangan utama Kalimantan Timur,” ujar Sunggono, Sekretaris Daerah Kukar.
Ia menegaskan pentingnya mendukung para petani dalam meningkatkan produktivitas.
Dalam upaya ini, Pemkab Kukar tidak hanya fokus pada infrastruktur pertanian, tetapi juga menyediakan solusi permodalan bagi petani dan pelaku UMKM. Salah satu program unggulan yang ditawarkan adalah Kredit Kukar Idaman (KKI), yang memberikan fasilitas kredit dengan bunga 0 persen. Program ini hadir sebagai alternatif dari kredit informal dan ilegal yang sering kali membebani masyarakat.
Kredit Kukar Idaman memiliki sejumlah keunggulan, termasuk proses pencairan yang cepat, biaya rendah, serta persyaratan kredit yang mudah. Dengan plafon maksimal Rp25.000.000 dan jangka waktu pengembalian hingga 24 bulan, program ini memberikan akses modal yang terjangkau bagi petani dan UMKM di Kukar. Kredit ini disalurkan melalui Bankaltimtara, yang ditunjuk sebagai lembaga penyalur resmi.
“Kredit Kukar Idaman ini dapat membantu masyarakat mengurangi ketergantungan pada kredit informal dan ilegal. Kredit ini dapat diakses melalui Bankaltimtara sebagai lembaga jasa keuangan yang ditunjuk sebagai penyalur Kredit Kukar Idaman,” tutur Sunggono.
Dengan adanya Kredit Kukar Idaman
, diharapkan para petani dapat meningkatkan skala usaha pertanian mereka tanpa terkendala masalah permodalan. Selain itu, program ini juga menjadi langkah penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan, terutama di tengah upaya Kukar menjadikan dirinya sebagai pusat ketahanan pangan Kalimantan Timur
(MJ)
