Metroetam.com, Kubar – Pemkab Kutai Barat (Kubar) terus mendorong camat, petinggi, dan kepala Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) di Kecamatan Bongan agar masyarakatnya meningkatkan produktivitas.
Salah satu upaya yang diinisiasi adalah memaksimalkan manfaat dari infrastruktur jalan dan listrik yang telah dibangun, terutama melalui pemanfaatan lahan kosong. Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan kesejahteraan warga, yang diharapkan dapat memaksimalkan potensi ekonomi setempat.
Wakil Bupati Kutai Barat, Edyanto Arkan yang melakukan kunjungan kerja baru-baru ini, mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah pertemuan di Lapangan Sepak Bola, Kampung Siram Jaya.
“Saya melihat masih banyak lahan kosong. Ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, agar kesejahteraan masyarakat terus bertambah,” ujarnya.
Salah satu contoh konkret yang disampaikan adalah keberhasilan masyarakat yang memiliki kebun sawit, di mana lahan seluas dua hektar dapat menghasilkan pendapatan bulanan hingga Rp 4 juta dengan harga sawit mencapai Rp 2.600 hingga Rp 2.800 per kilogram.
Dalam konteks ini, Wakil Bupati meminta camat, petinggi, dan kepala BPK di Bongan untuk terus mengajak masyarakat agar lebih aktif dalam mengelola lahan yang belum digunakan. Pemanfaatan lahan kosong dianggap sebagai peluang besar bagi warga untuk meningkatkan pendapatan dan mendukung perekonomian desa.
Lebih jauh, ia membandingkan kondisi ini dengan Jakarta yang sulit untuk bercocok tanam karena terbatasnya lahan Kosong. Oleh karena itu, banyak logistik pangan yang dipasok dari daerah-daerah lain, termasuk dari Lampung. Hal ini memperkuat argumen bahwa Kecamatan Bongan memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pemasok utama logistik ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di masa depan.
Dengan posisi geografis yang strategis, Bongan diproyeksikan akan menjadi pemasok logistik yang penting untuk IKN.
“Ini bukan khayalan, tetapi kenyataan,” tegasnya.
Dia menjelaskan bahwa jarak tempuh antara Kecamatan Bongan dan IKN hanya beberapa jam. Jika kondisi infrastruktur jalan semakin baik, perjalanan bisa ditempuh dalam waktu sekitar tiga jam.
Oleh karena itu, ia meminta agar rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) di kampung-kampung Kecamatan Bongan harus mengintegrasikan roadmap untuk mendukung peran strategis ini.
Dengan infrastruktur yang mendukung dan pemanfaatan lahan yang optimal, Kecamatan Bongan tidak hanya berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, tetapi juga berperan penting dalam mendukung pembangunan IKN. (MJ)