Gerakan Pangan Murah Samarinda: Polresta dan Bulog Ringankan Beban Warga Lewat Beras Murah

Gerakan Pangan Murah Samarinda: Polresta dan Bulog Ringankan Beban Warga Lewat Beras Murah

Mediaborneo.net, Samarinda –   Upaya menjaga stabilitas pangan sekaligus meringankan beban masyarakat terus digencarkan Polresta Samarinda. Melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM), Satuan Polairud Polresta Samarinda bekerja sama dengan Bulog Cabang Samarinda menggelar penjualan beras murah untuk warga pada Minggu (7/9/2025).

Acara yang berlangsung di Mako Polairud Jalan Untung Suropati, Kecamatan Sungai Kunjang ini dimulai sejak pukul 09.00 Wita. Sejak pagi, masyarakat sudah terlihat mengantre dengan tertib demi mendapatkan beras Bulog SPHP 5 Kg yang dijual dengan harga hanya Rp56.500 per karung. Harga tersebut dinilai jauh lebih terjangkau dibanding harga pasaran yang cenderung fluktuatif dalam beberapa minggu terakhir.

Kasat Polairud Polresta Samarinda, Kompol Rachmat Aribowo, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa program pangan murah ini bukan sekadar penjualan beras, melainkan wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat.

“Polri ingin hadir lebih dekat dengan masyarakat, bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga memastikan kebutuhan pokok tetap terjangkau. Semoga kegiatan seperti ini bisa berlanjut secara berkesinambungan sehingga memberi manfaat nyata bagi warga Samarinda,” ucapnya.

Menurutnya, keterlibatan Polairud dalam kegiatan sosial semacam ini juga sejalan dengan misi Polresta Samarinda untuk membangun rasa kebersamaan dengan masyarakat.

“Kita ingin menunjukkan bahwa Polri tidak hanya hadir saat ada masalah, tetapi juga ketika masyarakat membutuhkan dukungan,” lanjutnya.

Sebanyak 300 karung beras murah Bulog ludes dalam waktu singkat. Warga yang hadir menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas adanya program ini.

BACA  Pj Bupati PPU Komitmen Berikan Bantuan Sarana Pesantren

“Berasnya bagus, harganya jauh lebih murah dibanding di pasar. Sangat membantu untuk kebutuhan keluarga sehari-hari. Kami berharap kegiatan ini bisa lebih sering diadakan,” ungkap Nurhayati. (MJ)

Iklan