Metroetam.com, Balikpapan – – Antrian BBM kendaraan di SPBU mengular bagaikan pemandangan lazim di berbagai daerah di Kalimantan Timur (Kaltim), termasuk di Kota Balikpapan, dalam beberapa bulan terakhir. Situasi ini memicu keresahan dan keluhan dari masyarakat yang kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan sehari-hari.
Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Balikpapan, Mimi Meriami Pane, angkat bicara dan mendesak Pemprov Kaltim untuk segera mengambil tindakan tegas dan terukur dalam menyelesaikan persoalan ini.
“Kondisi ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Bagaimana tidak, untuk mendapatkan BBM saja, mereka harus rela mengantri berjam-jam, bahkan hingga 12 sampai 16 jam,” ungkapnya.
Dia mencontohkan kondisi di Kota Balikpapan, di mana ironisnya sebagai daerah yang memiliki kilang minyak terbesar di Kaltim, justru mengalami kelangkaan BBM yang parah. Antrian panjang di SPBU bahkan menyebabkan kemacetan dan mengganggu aktivitas masyarakat.
“Di Balikpapan ini, antrian BBM sudah berlangsung lama sekali. Mirisnya, untuk mendapatkan BBM saja, masyarakat harus rela mengantri berjam-jam. Hal ini tentu sangat mengganggu aktivitas mereka,” bebernya.
Mimi mengungkapkan kekhawatirannya bahwa situasi ini akan berdampak buruk pada perekonomian masyarakat, terutama bagi para pelaku usaha kecil dan menengah yang membutuhkan BBM untuk operasional usaha mereka.
“Jika kondisi ini terus dibiarkan, dikhawatirkan akan berdampak pada sektor ekonomi. Pelaku usaha kecil dan menengah yang membutuhkan BBM untuk operasional usaha mereka bisa terhambat dan berimbas pada penurunan pendapatan mereka,” tegasnya.
Mimi mendesak Pemprov Kaltim untuk segera turun tangan dan mencari solusi permanen untuk mengatasi persoalan ini. Ia meminta agar Pemprov Kaltim berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti Pertamina, aparat penegak hukum, dan pemerintah daerah, untuk memastikan kelancaran distribusi BBM dan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan penimbunan BBM.
“Pemprov Kaltim harus segera turun tangan dan mencari solusi permanen untuk mengatasi persoalan ini. Koordinasi dengan berbagai pihak terkait sangat penting untuk memastikan kelancaran distribusi BBM dan menindak tegas oknum-oknum yang mencoba memanfaatkan situasi ini,” tandasnya.
Selain itu, Mimi juga meminta agar Pemprov Kaltim mempertimbangkan untuk menambah jumlah SPBU di Kaltim, terutama di daerah-daerah yang masih minim SPBU. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi antrian panjang di SPBU dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan BBM.
“Pemprov harus bisa berkomunikasi dengan pihak terkait untuk mengajukan tambahan kuota BBM ini,” pungkasnya. (Han/MJ)