Metroetam.com, Nusantara –   Bandar Udara Internasional Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN) kini berada pada tahapan krusial menuju perubahan status dari Bandara Khusus menjadi Bandara Umum. Perubahan ini menjadi pintu pembuka bagi layanan penerbangan komersial yang akan memperkuat konektivitas dan mengakselerasi pergerakan ekonomi di IKN.

Plt. Kepala Bandar Udara Internasional Nusantara, Imam Alwan, menyampaikan bahwa proses perubahan status dilakukan setelah bandara resmi beroperasi sebagai Bandara Khusus sejak terbitnya Sertifikat Bandar Udara pada 12 Juni 2025.

“Perubahan status ini sangat penting agar bandara dapat melayani penerbangan komersial. Saat ini kami masih menjalankan fungsi sebagai Bandar Udara Khusus,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).

Fasilitas sisi udara meliputi runway, taxiway, apron hingga helipad telah tuntas 100 persen. Sisi darat tahap pertama juga rampung dengan keberadaan Terminal VVIP dan VIP, ATC Tower, fasilitas darurat, perkantoran, rumah ibadah, dan sarana penunjang lainnya. Pembangunan lanjutan berupa penataan lanskap dan jalan perimeter ditargetkan selesai akhir Desember 2025, sebelum nantinya dilanjutkan dengan fasilitas imigrasi, karantina, dan bea cukai untuk penerbangan internasional.

Bandara Internasional Nusantara telah tercatat di International Civil Aviation Organisation (ICAO) dengan kode WALK. Saat ini bandara hanya melayani penerbangan kenegaraan, instansi pemerintah, charter, serta private flight. Sejumlah pesawat telah keluar masuk sejak beroperasi, termasuk Boeing 737-400 TNI AU dan private jet Bombardier Challenger CL 604.

Bandara ini dibangun berdasarkan Perpres Nomor 31 Tahun 2023 dan dirancang menjadi gerbang penerbangan utama IKN. Runway sepanjang 3.000 meter, terpanjang di Kalimantan, mampu menampung pesawat berbadan lebar (wide body) seperti Boeing 777-300 hingga Airbus A380, memungkinkan penerbangan jarak jauh langsung ke Timur Tengah dan Eropa.

BACA  Bupati Mahulu Dukung Simulasi Mitigasi Bencana dan Kampung Tangguh

Apron seluas 97.189 meter persegi dapat menampung lima wide body atau sembilan pesawat narrow body, sementara Terminal VIP dan VVIP memiliki kapasitas layanan mencapai 1,6 juta penumpang per tahun.

Imam menegaskan bahwa peningkatan fasilitas terus dilakukan agar bandara mencapai kesiapan operasional penuh. Ia optimistis perubahan status menjadi Bandara Umum akan membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat.

“Kami berharap Bandara Internasional Nusantara menjadi pengungkit utama perkembangan IKN dan memberikan pelayanan terbaik saat beroperasi komersial,” tutup Imam. (MJ)

Iklan