Metroetam.com, Samarinda –   – Bank Indonesia Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan komitmennya memperkuat stabilitas ekonomi dan transformasi daerah melalui pelaksanaan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025.

Dengan tema “Tangguh dan Mandiri, Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan”, kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi BI dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur.

Kegiatan yang berlangsung di Kantor Perwakilan BI Kaltim ini dihadiri oleh Plh. Kepala Perwakilan BI Kaltim Bayuadi Hardiyanto, perwakilan Pemerintah Provinsi Kaltim, kepala daerah se-Kaltim, instansi vertikal, perbankan, akademisi, pelaku usaha, dan media. Secara bersamaan, undangan turut menyaksikan arahan Presiden RI, serta pemaparan kebijakan Gubernur BI dari pusat.

Kaltim kembali mengukuhkan posisinya sebagai salah satu daerah dengan kinerja terbaik dalam pengendalian inflasi dan digitalisasi ekonomi.

Melalui TPID dan TP2DD Awards 2025, Kaltim berhasil meraih TP2DD Provinsi Terbaik, TPID Provinsi Berkinerja Terbaik, TPID Kabupaten Berprestasi (Kutai Kartanegara), TP2DD Kota Terbaik (Balikpapan).

Capaian ini diperkuat dengan penghargaan bagi pelaku usaha lokal, Es Teh Taman Sari, sebagai merchant QRIS penggerak inklusi keuangan terbaik. Prestasi beruntun ini mencerminkan tingginya komitmen daerah mempercepat adopsi pembayaran digital dan menjaga stabilitas harga.

Dalam pemaparan outlook ekonomi, Plh. Kepala Perwakilan BI Kaltim Bayuadi Hardiyanto menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah diproyeksikan semakin menguat pada 2026, mencapai 4,50 persen –5,30 persen.

“Pendorong utama pertumbuhan meliputi peningkatan kapasitas industri refinery migas, percepatan proyek strategis, serta meningkatnya aktivitas investasi,” ujarnya.

BACA  Dua Pemburu Rusa Tersesat di Hutan Muara Kaman Ditemukan Selamat

Inflasi juga diperkirakan tetap stabil dalam rentang 2,5±1 persen, seiring koordinasi yang kuat antara pemerintah daerah dan TPID di seluruh kabupaten/kota.

Namun begitu, BI mengingatkan sejumlah tantangan perlu diantisipasi, antara lain penurunan permintaan batu bara global akibat transisi energi serta risiko gejolak iklim terhadap sektor pertanian dan pangan. Meski demikian, BI optimistis inflasi Kaltim tetap terkendali berkat penguatan sinergi daerah.

Asisten II Kaltim Ujang Rachmad menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah modal utama keberhasilan pembangunan. Pemerintah, BI, pelaku usaha, akademisi, dan sektor swasta diharapkan terus memperkuat kerja sama agar potensi ekonomi daerah dapat dimaksimalkan.

PTBI 2025 menegaskan bahwa sinergi bukan hanya simbol kerja sama, tetapi fondasi penting dalam mewujudkan ekonomi Kaltim yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing tinggi.

Dengan capaian membanggakan serta proyeksi ekonomi yang positif, Kalimantan Timur terus melangkah maju menghadapi dinamika ekonomi global. (MJ)

Iklan