Metroetam.com, Berau – Berau, salah satu kabupaten di Kalimantan Timur, mencatatkan capaian retribusi pariwisata yang melampaui target tahun ini.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir, mengungkapkan bahwa target retribusi yang awalnya ditetapkan sebesar Rp100 juta telah terlampaui hingga Oktober ini, mencapai Rp300 juta.
“Untuk retribusi kita sampai saat ini sekitar Rp300 juta. Sumber paling besar itu dari destinasi wisata Air Panas Asin Pamapak dan Labuhan Cermin,” ujarnya.
Ilyas menyebut, bahwa potensi wisata di Berau, terutama destinasi wisata alam, menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Destinasi wisata seperti Air Panas Asin Pamapak dan Labuhan Cermin menjadi penyumbang utama pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Kedua destinasi tersebut terus dikembangkan oleh pihak pemerintah, dengan harapan dapat mendongkrak sektor-sektor terkait seperti UMKM, akomodasi, dan kuliner.
Peningkatan PAD ini sejalan dengan upaya pemerintah Berau untuk terus melakukan pembenahan dalam sektor pariwisata, guna mengoptimalkan potensi yang ada.
“Setiap tahunnya, PAD yang disumbangkan dari sektor pariwisata terus mengalami peningkatan. Kami terus melakukan pembenahan dan pengembangan agar destinasi wisata lebih terkelola dengan baik dan menarik lebih banyak pengunjung,” jelas Ilyas.
Hal ini tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi secara makro, tetapi juga pada sektor-sektor lain seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta akomodasi dan kuliner.
Dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, Disbudpar Berau terus berkomitmen melakukan berbagai inovasi dalam pengelolaan destinasi wisata.
“Pembenahan infrastruktur dan fasilitas di destinasi wisata akan terus dilakukan, sehingga pengunjung mendapatkan pengalaman terbaik saat datang ke Berau,” katanya.
Potensi pariwisata Berau yang semakin besar diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah secara keseluruhan.
Pemerintah daerah pun semakin optimis bahwa sektor Pariwisata ini akan terus menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, terutama dengan peningkatan PAD dari retribusi wisata yang signifikan. (MJ)