Metroetam.com, Samarinda – Stabilitas harga di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menunjukkan ketahanannya meski inflasi bulanan pada November 2025 mengalami peningkatan. Inflasi Kaltim tetap berada dalam rentang target Bank Indonesia dan lebih rendah dibandingkan inflasi nasional, menandakan terjaganya kondisi ekonomi daerah.
Berdasarkan data Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kaltim tercatat 0,41 persen (mtm), sementara inflasi tahunan berada pada level 2,28 persen (yoy) dan inflasi tahun kalender 1,96 persen (ytd). Meski terjadi kenaikan dibandingkan Oktober yang hanya 0,01 persen (mtm), inflasi Kaltim tetap lebih rendah dari nasional yang mencapai 2,72 persen (yoy). Kenaikan bulanan tersebut turut dipengaruhi base effect dari inflasi bulan sebelumnya yang sangat rendah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, menjelaskan bahwa tekanan inflasi bulanan terutama berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang menyumbang andil terbesar.
“Anomali cuaca mengganggu pasokan ikan tangkap dan beberapa komoditas pangan. Kondisi ini memicu kenaikan harga di pasar dan mendorong inflasi kelompok pangan,” ujarnya, Senin (1/12/2025).
Ia menambahkan bahwa permintaan pada sektor transportasi udara juga meningkat.
“Tingginya mobilitas masyarakat pada periode laporan mendorong kenaikan tarif angkutan udara, sehingga memberikan tambahan tekanan inflasi,” katanya.
Komoditas emas perhiasan, menurut Budi, juga masih memberikan andil pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Budi menegaskan bahwa pengendalian inflasi terus diperkuat melalui GNPIP dan aksi TPID di berbagai wilayah Kaltim. Sepanjang November, lebih dari 65 Gerakan Pangan Murah (GPM) dan penyaluran beras SPHP dilakukan untuk menjaga keterjangkauan harga.
“Selain GPM dan operasi pasar, koordinasi antar-TPID kami perkuat agar respon kebijakan semakin cepat dan tepat. Stabilitas harga hanya bisa dijaga dengan kolaborasi,” kata Budi Widihartanto.
Upaya tersebut kembali membuahkan hasil dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) pada 28 November 2025. Kaltim berhasil meraih empat penghargaan nasional, mulai dari TPID Provinsi Berkinerja Terbaik hingga TP2DD Kota Terbaik.
“Empat penghargaan ini adalah bukti kuat bahwa sinergi kita berjalan efektif. Pemerintah daerah, BI, dan seluruh pemangku kepentingan memiliki komitmen yang sama dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan ekonomi,” tegas Budi.
Bank Indonesia Kaltim bersama Pemprov Kaltim dan stakeholder terkait akan terus memperkuat strategi 4K—ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Kami juga mendorong investasi swasta agar pertumbuhan ekonomi Kaltim semakin berkelanjutan dengan inflasi yang tetap stabil. (MJ)






