Metroetam.com, Mahulu- Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan telah memberangkatkan sejumlah dokter yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mengikuti pendidikan khusus.
Langkah ini diambil untuk mengatasi kurangnya tenaga medis spesialis yang sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang kesehatan.
Mahulu, yang memiliki dua rumah sakit tipe D Pratama, yaitu Rumah Sakit Ujoh Bilang dan Rumah Sakit Nawacita Datah Dawai, masih menghadapi keterbatasan dokter spesialis.
Beberapa spesialis yang sangat dibutuhkan antara lain spesialis anak, kebidanan, bedah umum, dan kandungan. Untuk itu, Pemkab Mahulu berfokus pada pengembangan dokter-dokter yang akan mengisi kekosongan di bidang-bidang tersebut.
Dinas Kesehatan, saat ini sudah ada dua dokter yang sedang menempuh pendidikan spesialis bedah umum, sementara untuk bidang lain seperti kebidanan dan anak, formasinya masih sangat terbatas.
Selain itu, saat ini belum ada dokter spesialis anestesi di Mahulu. Namun, terdapat satu dokter umum yang berminat mengambil spesialisasi tersebut, dan sedang dalam proses pengajuan pendidikan.
“Kami sekolahkan dokter-dokter tersebut sesuai dengan kebutuhan daerah. Untuk spesialis bedah umum, dua dokter sudah berangkat pendidikan. Dokter-dokter lainnya satu per satu sudah mulai dipersiapkan. Spesialis anestesi memang belum ada, tapi ada satu dokter umum yang berminat dan sekarang dalam proses pengajuan,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Mahakam Ulu, Petronela Tugan.
Langkah strategis ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Mahulu, terutama di rumah sakit yang masih memiliki keterbatasan fasilitas dan tenaga medis.
Dengan adanya dokter-dokter spesialis yang dipersiapkan, Pemkab Mahulu optimistis dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat, terutama di bidang-bidang kritis seperti bedah dan anestesi.
Dalam jangka panjang, upaya ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di daerah tersebut, mengurangi angka rujukan ke rumah sakit di luar daerah, serta memperkuat sistem kesehatan lokal yang mandiri dan berkelanjutan. (**/MJ)